FUNGSI DAN MODEL PERAN KEWIRAUSAHAAN
FUNGSI DAN MODEL PERAN
KEWIRAUSAHAAN
Makalah ini Disusun Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Disusun Oleh :
Nurhidayati (63020160007)
Dian Ayu Kristina (63020160156
)
Aji santosa (630201600116 )
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik sebagaimana
yang kami harapkan. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberi petunjuk kepada
umat manusia dimuka bumi dan menyempurnakan akhlak dan budi pekerti yang mulia.
Kami juga tidak
lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Fungsi dan Model Peran
Kewirausahaan”. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Dalam penyusunan makalah ini
kami banyak menemukan kesulitan, kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran
khususnya dari dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan yaitu Bapak Nur
Budiarso, M.M serta
para
pembaca yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini. Demikianlah kata
pengantar yang dapat kami berikan daripada makalah ini, semoga makalah yang
telah kami susun ini dapat memberikan manfaat.
Salatiga, 31 September 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan
suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Sedangkan Wirausaha merupakan suatu
proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan
hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau
menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam beriwrusaha pastinya
seorang pelaku usaha harus memiliki kriteria-kriteria yang nantinya akan bisa
mengantarkan usahanya mengalami kemajuan dan peningkatakan yang baik.
Di
Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang
Adapun seorang wirausaha
hendaknya juga memiliki sifat-sifat yang harus ditanamkan dalam dirinya.
Beberapa peran dalam kewirausahaan itu sendiri meliputi wirausaha rutin,
wirausaha arbitrase, dan wirausaha inovatif. Dalam berwirausaha juga
dikelompokkan atau dibagi beberapa profil yaitu profil Part time entrepeniur,
Home Based New ventures, Family owned bussines, Copreneurs.
B. Rumusan Masalah
·
Bagaianakah peran dalam kewirausahaan?
·
Ada berapakah pengelompokkan profil kewirausahaan?
·
Bagaiamana fungsi wirausaha dalam konteks makro dan
mikro?
·
Bagaimanakah tantangan keiwrausahaan dalam konteks
global?
·
Apa itu ide kwirausahaan?
C. Tujuan Penulisan
Ø Untuk
mengetahui beberapa peran dalam kewirausahaan
Ø Untuk
mengetahui pengelompokkan profil kewirausahaan
Ø Untuk
mengetahui fungsi wirausaha dalam konteks makro dan mikro
Ø Untuk
mengetahui tantangan keiwrausahaan dalam konteks global
Ø Untuk
mengetahui beberap tentang ide kwirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Wirausaha
Roopke (1995: 5) mengelompokan kewirausahaan
berdasarkan peran, yaitu sebagai berikut:
- Wirausaha rutin, yaitu wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung berfokus pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Fungsi wirausaha rutin adalah mengadakan perbaikan terhadap standar tradisional, tetapi bukan pada penyusunan dan pengalokasian sumber-sumber. Wirausaha ini, berusaha untuk menghasilkan barang, pasar, dan teknologi, misalnya seorang pegawai atau manajer. Wirausaha rutin dibayar dalam bentuk gaji.
- Wirausaha Arbitrase, yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang, melalui kegiatan penemuan (pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Misalnya, apabila tidak terjadi ekuilibrium dalam penawaran dan permintaan pasar, maka ia akan membeli dengan murah dan menjualnya dengan mahal. Kegiatan kewirausahaan arbitrase, tidak perlu melibatkan pembuatan barang dan penyerapan dana pribadi wirausaha. Tetapi, kegiatannya melibatkan spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan antara harga jual dengan harga beli.
- Wirausaha inovatif, yaitu wirausaha dinamis yang menghasilkan ide dan kreasi baru yang berbeda. Ia merupakan promotor dan tidak hanya memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi juga manajemen, serta metode distribusi baru. Kegiatannya, mengadakan proses dinamis pada produk, hasil, sumber pengadaan dan organisasi yang baru.
Sedangkan Zimmerer (1996) mengelompokan profil
wirausaha sebagai berikut:
a. Part-time
entrepreneur, yaitu wirausaha yang hanya setengah
waktu dalam melakukan usahanya dan biasanya hanya sebagai hobi. Dengan kata
lain, kegiatan usahanya hanya bersifat sampingan.
b. Home-based
new ventures, yaitu usaha yang dirintis dari
rumah/ tempat tinggalnya.
c. Family-owned
busines, yaitu usaha yang dilakukan/ dimiliki, oleh
beberapa anggota keluarga secara turun-temurun.
d. Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerjasama
sebagai pemilik dan menjalankan usaha secara bersama.
B. Fungsi Makro dan Mikro Usaha
Dilihat
dari ruang lingkupnya, wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu:
a. Secara Makro
Secara makro, wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan
pemacu perekonomian di suatu bangsa. Seperti di AS, Eropa Barat dan
negara-negara Asia, kewirausahaan menjadi kekuatan ekonomi negara tertentu,
sehingga negara-negara tersebut, menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya,
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. Hasil-hasil dari
penemuan ilmiah, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah
menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam produk barang dan jasa-jasa yang berskala
global. Semua itu merupakan hasil dari proses dinamis wirausaha yang kreatif.
Bahkan, para wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan
mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut J. B Say, wirausaha adalah orang yang menggeser sumber-sumber
ekonomi dari produktivitas terendah, menjadi produktivitas tertinggi.
Menurutnya, wirausahalah yang menghasilkan perubahan. Perubahan tersebut
dilakukan tidak dengan mengerjakan sesuatu yang lebih baik, tetapi dengan
melakukan sesuatu yang berbeda.
Secara kualitatif, peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak lagi
diragukan lagi, yaitu:
·
Usaha
kecil, dapat memperkokoh perekonomian nasional melaui berbagai keterkaitan
usaha, seperti fungsi pemasok, produksi, penyalur dan pemasaran bagi hasil
produk-produk industri besar. Industri kecil, berfungsi sebagai transformator
antar sektor, yang memiliki kaitan ke depan maupun kebelakang (Drucker, 1979:
54).
·
Usaha
kecil, dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap sumber
daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel, karena dapat menyerap tenaga kerja
dn sumber daya local, serta dapat meningkatkan sumber daya manusia, khususnya
dapat menjadi wirausaha yang tangguh.
·
Usaha
kecil, dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat
pemerataan pendapatan, karena jumlahnya tersebar di perkotaan maupun pedesaan.
b. Secara Mikro
Secara mikro, peran wirausaha adalah menanggung risiko dan
ketidakpastian, mengkombinasikan sumber-sumber daya ke dalam cara yang baru dan
berbeda, untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru. Dalam melakukan
fungsi mikronya, Marzuki Usman (1977), secara umum wirausaha memiliki dua
peran, yaitu:
-
Sebagai
Penemu
Sebagai
penemu, wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan:
·
Produk
baru
·
Teknologi
baru
·
Ide-ide
baru
·
Organisasi
usaha baru.
-
Sebagai
Perencana
·
Perencanaan
perusahaan
·
Strategi
perusahaan
·
Ide-ide
dalam perusahaan
·
Organisasi
perusahaan
Menurut Zimmerer (1996: 51), fungsi wirausaha adalah menciptakan nilai
barang dan jasa di pasar, melalui proses pengkombinasian sumber daya, dengan
cara dan berbeda, untuk dapat melakukan persaingan. Nilai tambah tersebut,
diciptakan melaui:
a. Pengembangan teknologi baru
b. Penemuan pengetahuan baru
c. Perbaikan produk dan jasa yang ada
d.
Penemuan
cara-cara yang berbeda, untuk menyediakan barang dan jasa, dalam jumlah lebih
banyak, dengan menggunakan sumber daya lebih sedikit.
Werner Shombart (1902), membagi
fungsi wirausaha menjadi tiga yaitu:
a. Pemimpin industri, yang mulai
sebagai teknisi atau tukang, dalam satu bidang keahlian, kemudian berhasil
menemukan sesuatu yang baru, bukan dengan disengaja, melainkan karena hasil
temuan/ daya ciptanya.
b. Usahawan, yaitu orang yang menganalisis
berbagai kebutuhan masyarakat, merangsang, kebutuhan, untuk mendapat langganan
baru.
c. Pemimpin keuangan, yaitu orang
yang sejak muda menekuni bidang keuangan, mengumpulkan uang dan menggabungkan
sumber-sumber keuangan.
Selain entrepeneur, istilah lain yang juga dikenal
intrapeneur, yaitu orang-orang yang tidak menemukan sesuatu
(produ) yang baru, tetapi menggunakan
temuan orang lain dan dipakai pada unit usaha yang bersangkutan. Sebagi contoh
dalam membuat desain/rancangan suatu produk yang sesuai dengan permintaan
pasar. Fungsi intrapeneur adalah menciptakan produk dan teknologi baru, dengan
cara meniru yang sudah ada dan berbeda dengan penenuan to lak ukur
(benchmarking) yang berkembang di kalangan manajer dan wirausaha, yang ada di
jepang dan australia. Pada penentuan tolak ukur selain meniru juga terdapat
pengembangan produk melalaui pengembangan teknologi baru atau dapat disebut
meniru dengan melakukan modifikasi (Winardi,1998).
C.
TANTANGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM KONTEKS GLOBAL
Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka
seperti saat ini, banyak tantangan yang harus dihadapi. Setiap negara harus
bersaing dengan menonjolkan keunggulan sumber daya masing-masing negara-negara
yang unggul dalam sumberdayanya maka akan memenangkan persaingan. Sebaliknya
negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing maka akan kalah dalam
persaingan dan tidak akan mencapai banyak kemajuan.
Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah
negara –negara yang dapat memberdayakan sumber daya ekonomi dan sumber daya
manusianya secara nyata. Sumber-sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila
manusia emiliki keteampilan kreatif dan inovatif . diindonesia sumber daya
manusia benar-benar menghadapi tantangan dan persaingan yang kompleks.
Tantangan tersebut terlihat seperti gambar dibawah ini :
|
|
|
Tantangan persaingan global, pertumbuhan penduduk,
pengangguran, tanggung jawab sosial, keanekaragaman ketenagakerjaan etika,
kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dan gaya hidup serta kecenderungannya
merupakan tantangan yang sedang terkait.
Persaingan global semua sumber
daya antar Negara, akan bergerak bebas melewati batas batas yang ada. Hanya
sumber daya yang memiliki keunggulan lah yang dapat bertahan dalam persaingan.
Demikian juga dengan pertumbuhan penduduk dunia yang cepat disertai dengan
persaingan yang tinggi akan menimbulkan berbagai angkatan kerja yang kompetitif
dan pengangguran bagi sumber daya manusia yang tidak memiliki keunggulan dan
daya saing yang kuat.
|
Untuk menghadapi berbagai tantangan
tersebut diperlukan sumber daya berkualitas yang dapat menciptakan berbagai
keunggulan baik keungulan komparatif maupun keunggulan kompetitif diantaranya
melalui proses kreatif dan inovatif berwirausaha. Untuk dapat bersaing di pasar
global sangan diperlukan barang atau jasa yang diproduksi berdaya saing
D.
Peranan
Wirausaha dalam dunia Usaha yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
·
Menciptakan
lapangan kerja
·
Mengurangi
tingkat pengangguran
·
Meningkatkan
pendapatan masyarakat
·
Mengkombinasikan
factor-faktor produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan keahlian
·
Meningkatkan
produktivitas
E.
Ide
Kewirausahaan
Menurut
Zimmere ide ide yang berasa dari wirausahawan dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial
dipasar sekaligus menjadi peluang suatu usaha dalam mengevaluasi ide untuk
menciptakan nilai potensial atau peluang usaha seorang wirausaha perlu mengevaluasi
semua resiko yaitu diantaranya dengan cara :
·
Mengurangi
kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
·
Menyebarkan
resiko pada aspek yang paling mungkin
·
Mengelola
resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beberapa peran dalam kewirausahaan yaitu ada Wirausaha rutin, wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya
cenderung berfokus pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi
tradisional. Wirausaha Arbitrase, yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang, melalui
kegiatan penemuan (pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Wirausaha
inovatif, yaitu wirausaha dinamis yang menghasilkan ide dan kreasi baru yang
berbeda
Sedangkan
beberapa profil wirausaha sebagai berikut: Part-time entrepreneur,. Home-based
new ventures, Family-owned
busines, Copreneurs,
DAFTAR PUSTAKA
Sinaga
Dearlina. 2016. Kewirausahaan Pedoman
Untuk Kalangan Praktisi dan Mahasiswa. Yogyakarta : Ekuilibria.
Jurnal
fungsi dan model peran kewirausahaan. 2012. Universitas Brawijaya.
Komentar
Posting Komentar