ESSAY KONTRIBUSIKU INDONESIA
KONTRIBUSIKU UNTUK INDONESIA
Di Susun untuk mengikuti Pendidikan
Dasar Nasional (Sekolah Aktivis Peneleh ke-VI)
Oleh : Aji Santosa
A.
PENDAHULUAN
Indonesia
adalah negara yang sangat kaya, kaya akan alam, wisata, kuliner, bahasa, suku, budaya
dan lain-lain. Sebagai pemuda indonesia sudah wajib bagi kita untuk menjaga
nilai-nilai tradisi dan nilai-nilai luhur, serta pemuda harus bisa membangun
bangsanya sendiri dan menjadi pelopor demi kemajuan bangsa. Indonesia juga negara
yang sangat kaya akan penduduk, jumlah penduduk yang cukup tinggi dan setiap
tahunnya mengalami peningkatan, indonesia nantinya juga akan menghadapi bonus demografi yang
diperkirakan puncaknya akan terjadi di tahun 2030, dimana usia produktif
lebih banyak daripada usia non produktif dikatakan usia produktif yaitu pemuda dari usia 15-40
tahun, dan usia non produktif dimulai dari usia 40-60 tahun lebih. Bonus
demografi akan memberikan peluang yang sangat besar jika pemuda atau penduduk
usia produktif memiliki kualitas dan sumber daya yang baik dan bisa memberikan
keuntungan bagi bangsa ini, namun bonus demografi juga bisa memberikan bomerang
malam petaka apabaila pemuda usia produktif tidak memiliki kuailtas dan
kreativitas, yang nantinya akan memberi dampak buruk sehingga terjadi fenomena
pengangguran yang tinggi dikarenakan indonesia tidak memiliki penduduk yang
berkualitas di pasar tenaga kerja, hal ini juga bisa mempengaruhi tingkat
kenaikkan kemiskinan, dan akan memunculkan kejahatan dan krisis moral, lalu
bagaimana persiapan kita sebagai pemuda untuk menghadapi negara bonus demografi
agar bisa berkontribusi untuk bangsa ini?
B. ISI
Terlahir
dari seorang anak petani, dan hidup dengan keluarga yang sangat sederhana, saya
pernah berfikir sukses itu adalah mereka orang-orang yang punya rumah bagus,
dan memiliki mobil, harta banyak dan
lain-lain. Namun menurut saya sukses itu dimana seseorang bisa memperbaiki
kualitas dirinya, serta bisa berkontibusi untuk negerinya sendiri, suksesnya
seorang pemuda yaitu bisa membangun negeri, memajukan negeri, dan sebagai anak
desa berarti kategori suksesnya adalah saya bisa berkontribusi membangun desa itu sendiri.
Saya adalah seorang anak yang sudah biasa jauh dari orang tua, setelah tamat dari
SD saya harus berpisah dengan orang tua di kampung, sampai lulus SMK, karena
harus menuntut kewajiban mencari ilmu agama di pondok pesantren, tidak berhenti
sampai itu saja, sampai sekarang kuliahpun masih jauh dari orang tua dan tetap
tinggal di pondok pesantren. Namun, hal tersebut tidak membuat saya merasa minder karena sebagai santri katanya
cukup mengaji saja, menurutku tidak demikian, karena setiap orang berhak
melakukan aktivitas atau kegiatan yang bisa bermanfaat bagi orang lain atau
disekitarnya. Saya sekarang sedang duduk di salah satu perguruan tinggi islam
negeri yaitu IAIN Salatiga, mengambil jurusan Ekonomi Syariah dan akan memasuki
semester 5, saya aktif di beberapa organisasi dalam dan luar kampus,
diantaranya adalah Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah (sebagai ketua devisi
wacana) Kelompok Studi Ekonomi Islam IAIN Salatiga (sebagai ketua koordinator
pusat penelitian dan pengembangan), Forum Indonesia Muda 20 regional Solo Raya
(Devisi Program), serta Pergerakan Mahasiswa Islam indonesia Rayon Ekonomi
(Devisi Agama), kontribusi yang telah saya lakukan dengan teman-teman saya adalah di Forum
Indonesia Muda regional solo raya, mensosialisasikan gerakan pemuda tentang
konten millineal islami, membantu warga sekitar solo raya yang belum memiliki
bpjs, dan lain-lain, di Kelompok studi ekonomi islam saya juga berkontribusi di
antaranya adalah mensosialisasikan tentang zakat wakaf kepada pemuda dan remaja
masjid di sekitaran kota salatiga, membuat acara dengan anak yatim piatu
memotivasi mereka agar selalu bahagia, ceria
dalam segala kondisi apapun. Di
organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia kontribusi yang telah saya dan
teman-teman lakukan adalah mengajak para
pemuda yang di kampus agar mau mengikuti kegiatan ngaji dan diba’ rutinan, dan
ini sudah berjalan cukup baik, di harapkan para pemuda kampus tetap berpegang teguh pada
ajaran-ajaran nilai keislaman, serta kontribusi yang akan saya lakukan setelah
mengikuti Pendidikan Dasar Nasional Sekolah Aktivis Peneleh ke VI adalah, saya
ingin membuat Laboratorium Pendidikan Kepemudaan, dimana sasarannya adalah para
pemuda yang masih belum melek tentang
berorganisasi ataupun kegiatan yang menunjang dirinya,dan mereka yang belum bergerak aktif, di
laboratorium ini outputnya pemuda diharapkan bisa melakukan hal-hal positif serta
bergerak aktif,kreatif yang nantinya bisa membangun potensi yang ada disekitar mereka, melalui penyuluhan ataupun pemberian
edukasi materi seperti kepemimpinan, organsisasi,
jati diri, pendidikan karakter serta kepemudaan dan lain-lain ,gagasan
keinginan membuat sebuah project laboratorium ini nantinya juga akan berkolaborasi bersama anak-anak dari Forum Indonesia Muda 20. Di
harapkan pemuda bisa memiliki bekal yang
cukup untuk masa nantinya, karena di era zaman canggih ini banyak sekali pemuda
yang tidak mau bergerak dalam membangun potensi yang di daerahnya sendiri,
mereka asik dengan gadget dan teknologi yang ada serta nilai-nilai nasionalisme
pun luntur, hal ini juga akan menjadi bekal mereka dalam menghadapi bonus
demografi antinya.
C.
KESIMPULAN
Sebagai
pemuda saatnya kita harus bergerak
aktif, menularkan ide-ide kreatif, berkolaborasi satu sama lain untuk
bersama-sama membangun bangsa, banyak sekali kontribusi yang dapat dialkukan
oleh pra pemuda indonesia, diantranya adalah denga mencintai prouduk lokal,
mengikuti kegiatan sosial seperti menjadi relawan, serta belajar dengan
sungguh-sungguh. Sebagai pemuda kita semua di tuntut untuk bergerak aktif dan pastinya
harus bersiap menghadapi bonus demografi nantinya. Itulah beberapa kontribusi
yang pernah saya lakukan dan akan saya lakukan nantinya setelah mengikuti
kegiatan pendidikan dasar nasional. Dan Kontribusi untuk bangsa ini saya ingin
mengabdikan diri untuknya serta bisa menjadi pelopor bagi kaum muda lainnya.
Komentar
Posting Komentar