PUISI LANGIT
*Cerita Senja, Langit Salatiga*
Oleh: Aji Santosa
Angin menyibak dinding senja serupa,
menyapu buih kerinduan sinarnya,
Burung-burung berpasangan terbang ke langit
Bercerita tentang kasih memudarkan pilu
Langit mulai meninggalkan biru;hitam legam menyapa
Di Terminal Tingkir sepi tak bertujuan
Taman kota, pengunjung pergi meninggalkan sepi,
Pancasila, ramai gadis dan bujangan berjejeran,
Diponegoro, percikan lampu menerangi jalan
Depan pasar raya, gerobak-gerobak tersusun rapi,
Dan para penjual menawarkan produknya
Mencari rezeki saat malam tenggelam menuju fajar
Yang akan tiba menjemput pagi membuta
Sungguh, cerita senja langit Salatiga
Dihiasi tentang kehidupan yang terbentang ke ujung rembulan
Hingga tenggelam meninggalkan semesta
Kembalilah
Sore hari, menuju petang menenggelamkan senja
Langit mendung keabuan;bisikan dari tuhan menyapa
Tampaknya, rintik air hujan akan turun
Di balik tirai gerimis sore hari
Aku menunggumu di depan pintu
Saat gerimis menerka; dan rasa cemas dirasa
Kau yang sedang pergi kembalilah
Aku takut kau terjebak dalam gerimis
Kasih...
Langit tak lagi biru seperti biasa
Kini sudah terlukis warna abu
Cepatlah, kembali pulang ke istana
Waktu terus berjalan; gerimis sudah tiba
Dan petang akan menghiasi langit
Kasih
kau masih belum kembali pulang
Disini, aku menanti kedatanganmu
Hingga aku tak berdaya ditelan malam
Nama Aji Santosa, anak yang baru belajar menulis dan ingin terus belajar, sampai benar benar bisa, tinggal di kota salatiga, umur 19 tahun
Oleh: Aji Santosa
Angin menyibak dinding senja serupa,
menyapu buih kerinduan sinarnya,
Burung-burung berpasangan terbang ke langit
Bercerita tentang kasih memudarkan pilu
Langit mulai meninggalkan biru;hitam legam menyapa
Di Terminal Tingkir sepi tak bertujuan
Taman kota, pengunjung pergi meninggalkan sepi,
Pancasila, ramai gadis dan bujangan berjejeran,
Diponegoro, percikan lampu menerangi jalan
Depan pasar raya, gerobak-gerobak tersusun rapi,
Dan para penjual menawarkan produknya
Mencari rezeki saat malam tenggelam menuju fajar
Yang akan tiba menjemput pagi membuta
Sungguh, cerita senja langit Salatiga
Dihiasi tentang kehidupan yang terbentang ke ujung rembulan
Hingga tenggelam meninggalkan semesta
Kembalilah
Sore hari, menuju petang menenggelamkan senja
Langit mendung keabuan;bisikan dari tuhan menyapa
Tampaknya, rintik air hujan akan turun
Di balik tirai gerimis sore hari
Aku menunggumu di depan pintu
Saat gerimis menerka; dan rasa cemas dirasa
Kau yang sedang pergi kembalilah
Aku takut kau terjebak dalam gerimis
Kasih...
Langit tak lagi biru seperti biasa
Kini sudah terlukis warna abu
Cepatlah, kembali pulang ke istana
Waktu terus berjalan; gerimis sudah tiba
Dan petang akan menghiasi langit
Kasih
kau masih belum kembali pulang
Disini, aku menanti kedatanganmu
Hingga aku tak berdaya ditelan malam
Nama Aji Santosa, anak yang baru belajar menulis dan ingin terus belajar, sampai benar benar bisa, tinggal di kota salatiga, umur 19 tahun
Komentar
Posting Komentar